Salam dari risala

Sekitar tahun 2010, cikal bakal Risala lahir. Waktu itu bernama Jagawudhu Communication.

Pada akhir 2019, Jagawudhu berganti nama menjadi RISALA.

Makna Nama

RISALA berasal dari kata Ar-Risalah yang mengandung beberapa makna, seperti surat, keterangan, atau perintah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw sebagai bukti kerasulannya. Dapat pula berarti surat atau pesan tertulis. Pada dasarnya, Ar-Risalah merupakan pesan-pesan Allah yang dibawa oleh manusia pilihan Allah untuk disampaikan kepada umat manusia.

Dengan prinsip tersebut, nama RISALA lahir. Diharapkan dapat membawa semangat Rasul dalam menyampaikan pesan yang baik dan amanah. 

RISALA sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi (branding-learning-publishing). Inti dari komunikasi sendiri pada dasarnya adalah menyampaikan pesan sehingga mudah dipahami dan mencapai tujuan.

Makna Logo

Merupakan gabungan dari huruf Ra (hijaiyah) dan lambang centang. Tanda centang biasanya digunakan untuk memberi tanda bahwa sesuatu tersebut benar sehingga dalam menjalankan bisnisnya, RISALA hanya memilih dan melakukan yang benar, sesuai dengan ajaran Islam.

Warna yang digunakan adalah gradasi ungu-fuchsia yang melambangkan kreativitas, kuning-oranye untuk melambangkan semangat dan optimisme, dan merah sebagai campuran dari kedua gradasi tersebut untuk melambangkan hasrat di dunia komunikasi.

Penggagas

Salam_03

Aprilina Prastari

Waktu kecil, ibu dari dua puteri ini sebetulnya bercita-cita menjadi dokter. Namun Allah menentukan jalan hidup yang lain. Selepas SMA, ia justru kuliah di jurusan broadcasting, Universitas Gadjah Mada. Lulus kuliah, April mengawali karier sebagai wartawan di media cetak dan penyiar radio. Tahun 2001, mulai merambah dunia advertising agency sebagai copywriter. Selama kurang lebih 7 tahun bekerja di divisi kreatif. Belasan brand untuk ibu dan anak dan BUMN sudah ditanganinya. Pada 2009, April memutuskan bekerja lepas dan menjadi konsultan Public Relations dan menangani strategi kehumasan untuk kementerian dan lembaga, seperti Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan lembaga internasional, seperti United Nations Development Programme (UNDP) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD). Akhir tahun 2016, April dan beberapa rekannya merintis community marketing agency dan diamanahkan sebagai Chief of Strategy. Selain membuat konsep community marketing untuk klien-kliennya, juga membuat standard operating procedure (SOP) komunikasi untuk beberapa perusahaan swasta dan BUMN. Pada 2019, lulusan Pascasarjana Komunikasi Universitas Indonesia ini kemudian mengaktifkan kembali Jagawudhu Communication yang saat ini berganti nama menjadi RISALA. Ia juga masih mengajar komunikasi di beberapa perguruan tinggi dan menulis.

Untuk diskusi selanjutnya, hubungi: